Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpendapat, tidak semua negara berhasil memberlakukan ketentuan tentang family office untuk menarik dana milik para pebisnis kakap dunia agar diinvestasikan di Indonesia. Kegagalan menerapkan family office juga terjadi di beberapa negara maju. Sri Mulyani menyatakan Kementerian Keuangan sedang menakar rencana pemerintah meneraplan family office dari sisi insentif yang perlu disiapkan.
"Kita akan melakukan benchmarking terhadap pusat pusat dari family office yang ada di berbagai negara. Ada yang sukses, ada yang tidak sukses, jadi kita belajar dari situ," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024). Terkait skema perpajakan, Kemenkeu telah memiliki insentif perpajakan seperti tax holiday, tak allowance maupun insentif pajak untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). "Juga cukup banyak sebetulnya dalam kerangka peraturan untuk pemberian insentif perpajakan. Jadi nanti kita akan lihat kemajuan dari pembahasan mengenai family office itu sendiri," ujarnya.
Sebelumnya Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penerapan family office di Indonesia akan mencontoh dari negara negara lain yang sebelumnya sudah menerapkannya. Sosok Aditya Penyandang Tunanetra yang Berhasil Lulus dari UIN Salatiga, Prestasinya Tak Main main Surya.co.id Iran Tolak Bujuk Rayu AS dan Negara Arab Agar tak Serang Israel, Tetap Kekeh Meskipun Pecah Perang Serambinews.com
Terungkap, Bareskrim Selidiki Kasus Vina Cirebon dari Nol, Percakapan BBM di Ponsel Berhasil Dibuka Wartakotalive.com Kerja Senyap Tim Khusus Bentukan Kapolri Ungkap Kasus Vina Cirebon Berhasil, 20 Saksi Diperiksa Surya.co.id Luhut mengatakan ada Abu Dhabi dan Dubai, dua kota dari Uni Emirat Arab, yang dijadikan Indonesia sebagai bahan pembelajaran.
"Sekarang kita lagi finalisasikan (proses penggodokan family office). Kita belajar dari Abu Dhabi, dari Dubai," kata Luhut. Luhut beralasan, pemerintah puas akan asistensi Abu Dhabi kepada Indonesia dalam hal pembentukan sovereign wealth fund punya RI, yaitu Indonesia Investment Authority (INA). Di satu sisi, Luhut sudah mengkomunikasikan hal ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan disambut baik.
"Kita kemarin sangat puas dengan INA, pembentukan sovereign wealth fund kita kan juga kita diasistensi oleh Abu Dhabi," ujar Luhut. "Saya ketemu kemarin sama menterinya di sana, dia juga memberikan pengalaman pengalaman mereka. Saya lapor pada Presiden Jokowi, beliau juga mengapresiasi untuk itu," lanjutnya.