Jangan Cemas, Berikut Tips Bagi Orangtua Saat Anak Dapat Jadwal Ganda Imunisasi 

Kesehatan

Imunisasi menjadi suatu upaya penting agar anak terhindari dari infeksi penyakit. Pemberian imunisasi dapat meningkatkan antibodi pada anak, sehingga ketika anak terinfeksi, anak tidak jadi sakit. Kalau pun sakit, gejala yang dirasakan tidak terlalu berat. Namun, sebagian orangtua masih enggan membawa imunisasi.Salah satu alasannya karena adanya jadwal imunisasi ganda karena dapat menimbulkan efek pascaimunisasi. Misalnya demam.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine ungkap alasan kenapa kejadian luar biasa (KLB). Kementerian Kesehatan bersama United Nations Children's Fund (Unicef) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa Bangsa pernah melakukan survei alasan orangtua enggan melakukan imunisasi anak. Salah satu alasannya adalah 38 persen anak tidak mau karena takut imunisasi ganda.

Semarak May Day 2024, Pemkab Kutim Siapkan Ruang Interaktif Bersama Buruh di Kutai Timur Kaltim Jawaban Post Test Modul 2, Ki Hadjar Dewantara Mendefinisikan Pendidikan Sebagai Tuntunan, Artinya? Daftar Nama nama Anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat Terpilih di Pileg 2024

40 Contoh Soal Cerdas Cermat IPA Tingkat SMP MTs Kelas 1 2 dan 3 Untuk OSN dan Umum Keberhasilan Kota Cirebon di Bidang Kesehatan, Sejak 2014 Bebas Malaria, Jawa Barat Baru 2023 Bupati Kutai Timur Serahkan 1.017 SK Pengangkatan PPPK

Mabes Akhirnya Panggil Joni Kala Pemanjat Tiang Bendera yang Gagal Jadi TNI dan Tagih Janji Jokowi Bangkapos.com "Memang kalau lihat jadwal tadi, ada beberapa usia harus (imunisasi) ganda agar anak mendapatkan jadwal yang ideal. Tidak bisa dihindarkan dan ini terjadi banyak negara," tambahnya. Terkait hal ini, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) bagikan tips pada orangtua agar jangan panik.

Pertama, sebelum diimunisasi bayi diberikan ASI dahulu. "Kalau dia sudah tidak minum asi lagi, berikan susu formula. Bayi perut kenyang, sudah minum ASI, menangis lebih pendek dari pada bayi lapar," kata dr Hartono. Kedua, letakkan anak pada posisi yang nyaman.

Kalau bayi bisa pangkuan, sedangkan anak yang lebih besar bisa dalam posisi duduk. Sedangkan anak remaja, biasanya takut, maka sebaiknya dalam posisi tidur. Ketiga alihkan perhatian anak. Bisa dengan memberikan mainan kemudian disuntik.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *