Bacaan Niat Puasa Syawal, Bisa Dilafalkan Siang Hari selama Belum Makan atau Minum

Lifestyle

Berikut bacaan niat Puasa Syawal dalam tulisan Arab dan latinnya. Niat puasa Syawal ini bisa dilafalkan pada siang hari, selama belum makan atau minum. Diketahui sebelumnya, setelah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan, umat Muslim disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa Syawal selama 6 hari.

Berdasarkan riwayat sabda Nabi Muhammad SAW: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim). "Sebagian ulama menyatakan adalah lebih baik misalnya mulai berpuasanya di tanggal 2 Syawal bila memungkinkan, tapi kalau tidak memungkinkan boleh juga di tanggal tanggal yang lain selama itu masih di bulan Syawal," jelas Ustaz Ferry.

Selain itu, sebagian ulama lain juga menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal dilakukan enam hari berturut turut. Bacaan Niat Puasa Syawal, Bisa Dilafalkan Siang Hari selama Belum Makan atau Minum Niat Puasa Syawal dan Manfaatnya, Bisa Dibaca Siang Hari Asal Belum Makan atau Minum

Bacaan Niat Puasa Syawal dan Manfaatnya, Bisa Dibaca Siang Hari Asal Ini Masuki Bulan Syawal, Ini Bacaan Niat Puasa: Aku Niat Puasa Sunnah 6 Hari Bulan Syawal karena Allah Bacaan Niat Puasa Syawal: Aku Niat Berpuasa Sunnah 6 Hari Bulan Syawal karena Allah Taala

Puasa Syawal Kapan? Jadwal, Bacaan Niat dan Penjelasan Puasa Syawal 2024 Lengkap Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Kamis, Bisa Dapat Pahala Berlipat Ganda Bacaan Niat Puasa Syawal 2024, Lengkap Jadwal Pelaksanaannya

Namun, diperbolehkan juga apabila ingin berpuasa di bulan Syawal secara selang seling. Ustaz Ferry menambahkan, bahwa diperbolehkan untuk mengerjakan puasa Syawal digabungkan dengan puasa Senin, Kamis. Adapun tata cara puasa Syawal sama seperti puasa pada umumnya, yakni dengan menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Berikut adalah lafal niat puasa Syawal yang dibaca pada malam hari: Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT". Karena ini puasa sunnah, maka jika lupa niat pada malam hari boleh niat pada siang harinya.

Niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum. Berikut niat puasa Syawal yang dilakukan siang hari: Artinya: " Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT".

Ada beberapa keutamaan atau manfaat yang bisa diperoleh ketika menjalankan puasa di bulan Syawal. Ustaz Ferry mengatakan, ada puasa lain yang disunnahkan selain puasa assyura dan puasa sya'ban, yakni puasa 6 hari di bulan Syawal. Sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:

Artinya: "Barangsiapa telah berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ia mengikuti puasanya selama enam hari lagi di bulan Syawal, maka sesungguhnya ia seperti telah berpuasa selama satu tahun penuh (HR. Muslim)". Sebagian ulama mengungkapkan penjelasan mengenai, 'mengapa puasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa selama satu tahun?' . "Secara matematika bisa kita terangkan bahwa puasa satu hari di bulan Ramadhan dan puasa dalam bulan Syawal itu diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," ujar Ustaz Ferry.

Jadi, hitungannya apabila menjalankan puasa Ramadhan selama 30 hari kemudian dikali 10, maka jumlahnya adalah 300 hari. Kemudian, ditambah dengan 6 hari puasa dikali 10, maka 300 ditambah dengan 60, totalnya adalah 360 hari. Namun, ada 5 hari yang diharamkan untuk umat Islam berpuasa, di antaranya:

Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa sepanjang masa. Artinya: " Dari Abi Ayyub al Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa." [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an Nasa’i] Hadis lain menyebut ganjaranpuasaSyawaladalah seperti puasa satu tahun penuh.

Artinya: " Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun". [HR Ahmad] Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *